Oleh : Mahfud
Guru Biologi SMP YPPI – 2 Surabaya
1. Rasional
Sebanyak 9 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo, yaitu Kecamatan Leces ada 9 desa, Bantaran ada 7 desa, Tegal Siwalan ada 11 desa, Wonomerto ada 11 desa , Sumberasih ada 3 desa, Dringu ada 3 desa, Banyuanyar ada 3 desa, Tongas ada 1 desa, dan Kuripan ada 1 desa dalam 2 pekan ini dikejutkan adanya “serangan” ulat bulu yang menyerang tanaman di tepi-tepi jalan, pohon terutama jenis mangga (Mangifera indica L.)di pekarangan,dinding-dinding rumah dan bahkan adapula yang di ruang kelas SDN IV Leces, Probolinggo( Jawa Pos, 2 April 2011 ). Tidak sampai seminggu kota-kota lain juga mendapat serangan serupa seperti Pasuruan, Banyuwangi, Jombang, Tulungagung, Kendal dan bahkan sampai Buleleng, Bali.Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Hasyim Asyari, penyebab utama mewabahnya ulat bulu ini karena akibat cuaca yang ekstrem sehingga jumlahnya mencapai ribuan (www.okezone.com, 30 Maret 2011). Menurut petugas dari BMKG (Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika) Jakarta, Sri Woro, merasa belum yakin penyebab utama munculnya ulat bulu di Probolinggo ini akibat perubahan cuaca yang ekstrem, alasannya kalau memang faktor cuaca mengapa baru saat ini terjadi, sehingga sampai saat ini masih mengkaji dan mendalami. Sementara itu, menurut warga Probolinggo munculnya ulat bulu ini ada hubungannya dengan adanya letusan gunung Bromo, alasannya seiring berhentinya hujan abu dari gunung Bromo tiba-tiba muncul ribuan ulat bulu (Reportase Pagi Trans TV, 28 Maret 2011). Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa muncul ulat bulu yang jumlahnya sampai ribuan sehingga mengganggu kehidupan manusia ? Untuk menjawab pertanyaan di atas, tulisan ini akan membahas tentang morfologi, siklus hidup, taksonomi dan solusi masalah di atas.
2. Morfologi dan Siklus Hidup
Ulat bulu mempunyai nama ilmiah Lymantria marginata ini, mempunyai ukuran panjang antara 3 – 4 cm dengan lebar sekitar 0,75 cm dengan panjang bulu sekitar 1 cm yang menutup seluruh tubuhnya.Dengan warna coklat agak keputihan.
Morfologi Ulat Bulu ( Lymantria marginata)
Sementara itu, siklus hidup ulat bulu ini lebih dikenal dengan istilah Metamorfosis Sempurna,yaitu dalam hidupnya mengalami 4 fase : Telur – Larva (ulat) – Pupa (kepompong) – Imago (dewasa). Pada fase telur hanya berlangsung beberapa hari saja, fase larva (ulat) antara 2 – 3 minggu, fase pupa (kepompong) antara 2 minggu dan fase imago (kupu-kupu) sekitar 1 bulan (Kadaryanto,et.al., 2006 : 9 – 10 ). Sedang satu induk kupu-kupu dapat menghasilkan telur antara 200 – 300 butir. Bahkan jika cuacanya mendukung (lembab) bisa sampai 600 butir.
Siklus Hidup Ulat Bulu ( Lymantria marginata )
3. Taksonomi
Berdasarkan klasifikasinya ( Taksonominya ), ulat bulu dari Probolinggo ini adalah sebagai berikut : Kingdom ( kerajaan ) : Animalia ( hewan ), Phylum ( Filum ) : Arthropoda ( hewan kaki beruas-ruas ), Classis ( kelas ) : Insecta / Serangga / Hexapoda ( hewan berkaki 6 ), Ordo ( bangsa ) : Lepidoptera ( serangga bersayap sisik ), Familia ( suku ) : Lymantriidae, Genus ( marga ) : Lymantria, Spesies ( jenis ) : Lymantria marginata (Christina Lilies S., 1993 : 146 ). Sementara itu, menurut Prof. Dr. Aunu Rauf, Guru Besar Ilmu Hama Tanaman dari Institut Pertanian Bogor ( IPB), jenis ulat bulu dari Probolinggo ini ada 2 jenis, yaitu : Lymantria marginata dan Arctornis submarginata ( Kompas, 11 April 2011 ).
4. Solusi
Berdasarkan pembahasan di atas, maka cara mengatasi ulat bulu ini ada beberapa cara, antara lain : a. Menyemprot dengan air deterjen. Cara ini tidak membunuh secara langsung ulat bulu, namun akan mengusirnya dari tempat yang kehendaki. b. Menyemprot dengan insektisida, cara ini memang efektif, namun bahan utama penyusun pestisida ini ( organoklorin ) sulit terurai di alam. c. Di bakar, cara ini memang efektif, namun jika tempatnya terlalu tinggi juga kesulitan. D. Melepas burung-burung predator (pemangsa) ulat bulu.